Sekapur Sirih

Bismillahirrahmannirrahim..
Terlahir dengan nama "Lembaga Uno Itam" berharap mampu memberikan pelayanan terhadap pembangunan masyarakat dan lingkungan hidup.
Berawal dari keinginan untuk bangkit dari kondisi marginal yang terjadi di negara ini menjadi sebuah perlawanan berbasis masyarakat dengan mengilhami teori kedaulatan rakyat untuk mengembalikan semangat, kekuatan dan partisipasi masyarakat dalam membangun daerah.
Rancangan pergerakan berbasis komunitas untuk mencetak kader dan generasi yang penuh percaya diri dan memiliki mutu pemikiran kritis sehingga mampu menciptakan iklim "system harmoni" yang berani bertindak dan mengambil kaputusan yang berkualitas serta mampu bertanggungjawab.
Lembaga Uno Itam bersama masyarakat bertekad akan memberikan pengabdian terbaik untuk masyarakat dan daerah.
Dukungan dan kritik yang membangun dari rekan2 dalam jaringan sangat diharapkan untuk optimalnya sebuah gerakan pembangunan masyarakat.
Semoga Lembaga Uno Itam dapat diterima oleh kita semua.

Wassalam
UNO ITAM

Minggu, 07 Februari 2010

Keluguan, Kebodohan dan Politik


Banda Aceh, 08 February 2010.
Aspirasi Politik yang demokratis menunjukkan pelaksanaan sistim demokrasi sejati, hal ini tidak luput dari penggunaan massa dari segenap lapisan dalam membopong suatu permasalahan mencari penyelesaian. kepekaan ini hakikatnya timbul dari nurani dalam arti penguasaan terhadap sebuah permasalahan yang diusung dengan pemikiran logis bahwa permasalahans secara substansi mempengaruhi/berdampak kepada "kehidupan" grass root (akar rumput) yang notabenenya rakyat kecil (kelompok masyarakat).
tetapi kenyataan yang sekarang sering kita saksikan adalah pengerahan massa yang tanpa diikuti proses penyadaran politik sehingga menimbulkan kesan dipaksakan yang dalam bahasa politiknya kerap disebut "blind opinion" dimana sebagian besar peserta demonstrasi tidak memahami dan tidak mengetahui sustansi dari aspirasi yang mereka usung, dan ini berakibat kepada dugaan akan adanya "tunggang menunggang" yang diikuti oleh klaim para pihak terhadap capaian yang didapatkan terutama dalam melakukan penekanan-penekanan politik, sementara massa yang dikerahkan tadi kembali ke daerah asal masing-masing tanpa ada rasa "sudah melakukan"..
Kondisi Aceh sekarang ini sedang dalam tekanan ekonomi dengan naiknya beberapa harga barang kebutuhan pokok, Pemerintah Daerah cenderung terlihat menyerahkan kepada "pasar" untuk mencari dan mencapai keseimbangan harga sendiri dalam artian menguntungkan para pengusaha sementara rakyat kecil harus "gontai" menghadapinya.
Nah dalam kondisi yang begini masih ada sebagian pihak untuk "menggunakan" waktu dan hari mereka untuk mengusung isu (penyampaian aspirasi politik) demi keuntungan pribadi tanpa ada rasa kasihan dan kepedulian atas penderitaan rakyat kecil.
Entahlah......

Wassalam
Efendi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar